PATI, lintasgrobogan.com-Tag nama-nama negatif wilayah Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, masih tampak di aplikasi Google Maps. Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menyatakan akan mengupayakan mengganti tag nama-nama negatif itu.
“Tidak bisa kita generalisasi, jadi nanti kita upayakan yang maps-maps itu kita ganti. Masyarakat Sukolilo lebih bangga menjadi masyarakat sendiri,” kata Luthfi saat ditemui wartawan seusai memberikan penyuluhan hukum di gedung PGRI Sukolilo Pati, Kamis (20/6/2024).
Saat wartawan menanyakan apakah Polda Jateng akan mengerahkan tim siber untuk mengganti tag nama-nama negatif di Sumbersoko yang hingga kini masih terlihat di Google Maps, Luthfi tidak menjelaskan soal upaya yang dimaksud.
Ya rahasia,” jawab Luthfi.
Luthfi mengatakan, masyarakat di Sukolilo terutama di Desa Sumbersoko tidak seperti nama-nama negatif yang hingga kini masih tertera di Google Maps.
“Saya pastikan roadmaps di sini bla bla, di Sukolilo setelah saya cek di sini semuanya dengan beberapa tokoh masyarakat tokoh pemuda, masih banyak masyarakat kita yang taat dengan hukum. Dan masih banyak masyarakat yang tidak melanggar hukum, sehingga tidak bisa digeneralisasi terkait dengan kejadian kemarin,” ujar Luthfi kepada wartawan.
Terkait kasus pengeroyokan yang terjadi di Sumbersoko, Luthfi mengingatkan agar masyarakat tidak main hakim sendiri.
“Ini menjadi warning kepada masyarakat kita untuk tidak coba coba main hakim sendiri ya, karena hukum harus ditegakkan. Penegak hukum ada Polri. Sebagai Kapolda menjadi kewajiban, upaya preventif, sehingga (masyarakat) percaya kepada kita,” kata Luthfi.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati, Ratri Wijayanto mengatakan terkait hal di Google Maps merupakan ranah Google. Ratri mengatakan terkait tag negatif di Google Maps itu di luar kendali Diskominfo Pati.
“Kami tekankan bahwa platform Google Maps tidak berada di bawah kendali Diskominfo, Google Maps itu dimiliki oleh Google,” kata Ratri saat ditemui di kantornya, Rabu (19/6/2024).
Meski begitu, Ratri menyebut pihaknya berupaya melakukan langkah antisipasi terkait penamaan tag negatif itu. Namun, upaya itu belum maksimal karena hanya selang beberapa jam kembali muncul nama aneh-aneh di Google Maps.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati, Ratri Wijayanto mengatakan terkait hal di Google Maps merupakan ranah Google. Ratri mengatakan terkait tag negatif di Google Maps itu di luar kendali Diskominfo Pati.
“Kami tekankan bahwa platform Google Maps tidak berada di bawah kendali Diskominfo, Google Maps itu dimiliki oleh Google,” kata Ratri saat ditemui di kantornya, Rabu (19/6/2024).
Meski begitu, Ratri menyebut pihaknya berupaya melakukan langkah antisipasi terkait penamaan tag negatif itu. Namun, upaya itu belum maksimal karena hanya selang beberapa jam kembali muncul nama aneh-aneh di Google Maps.
“Sehingga sekali lagi dalam hal untuk melakukan langkah-langkah terkait dengan hal penamaan lokasi yang ada di bagian wilayah Sukolilo dengan penamaan kurang sepantasnya kami juga menggunakan fitur yang ada di Google Maps tersebut. Itu salah satu upaya kami walaupun dengan saat ini belum berdampak signifikan terhadap penamaan lokasi yang ada di Sukolilo,” ujar Ratri.
Iya jadi memang penggantian nama itu termasuk sudah menjadi atensi kami hampir 7-8 hari ini. Setiap hari kita ganti,” dia melanjutkan.
Ratri mengimbau warganet bijak menyikapi kejadian pengeroyokan di Sumbersoko, Pati, yang menewaskan bos rental BH (52) asal Jakarta. Menurutnya, polisi telah melakukan upaya hukum terkait kejadian main hakim sendiri itu.
Kami juga memberikan imbauan kepada warganet mungkin yang memberikan perhatian lebih pada peristiwa tanggal 6 Juni di Desa Sumbersoko itu memang kami berharap langkah hukum sudah dilaksanakan oleh terutama pimpinan, Pak Kapolda, dan sudah menjadi atensi beliau dan dalam hal ini langkah penegak hukum sudah dilaksanakan,” jelas Ratri.
Pantauan di Maps pada pukul 16.30 WIB, Kamis (20/6), tag nama di wilayah Sukolilo, terutama di Desa Sumbersoko, masih bertulisan aneh-aneh. Di antaranya seperti ‘penadah kendaraan rental’, ‘pusat perbelanjaan mafia’, dan ‘pertigaan simaling 3.