lintasgrobogan.com.-Sepanjang Selasa ini (4/6/2024) Gunung Merapi kembali terjadi dua kali awan panas Guguran. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi (BPPTKG) dua kali Awan Panas Guguran dengan Amplitudo 35-52 mm berdurasi 151.8-162 detik

Berdasarkan rekapitulasi BPPTKG, kejadian pertama awan panas guguran terjadi pukul 07:36 WIB, Amplitudo 35 mm Durasi 162 detik dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya atau ke kali bebeng. Kemudian awan panas kedua terjadi pukul 08.42 WIB, Amplitudo 52 mm, Durasi 151 detik dengqn jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya atau ke kali bebeng.

Secara umum kondisi cuaca di atas puncak Merapi berawan. Angin bertiup sedang ke arah barat. Suhu udara 21.5-27 °C, kelembaban udara 7-73 %, dan tekanan udara 840.4-918 mmHg. Secara visual Gunung terlihat jelas, Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30-150 m di atas puncak kawah.

Aktivitas kegempaan lain adalah 13 gempa guguran dengan Amplitudo 3-17 mm berdurasi 60.9-177.3 detik. Di samping itu juga teramati 10 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 1600 meter

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III atau Siaga,” tulis BPPTKG.

BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

“Masyarakat kami himbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” tambahnya.lintasgrobogan.com.