LINTASGROBOGAN.COM-Pondok Pesanteren Tapak Sunan adalah salah satu pondok pesantren tahfidz yang beralamat di Dusun Drono, Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan.
Nama Tapak Sunan memiliki filosofi dari pondok pesantren yang merupakan napak tilas para sunan-sunan terdahulu dimana pondok pesantren tidak mungkin ada tanpa adanya jasa-jasanya para sunan-sunan.
Pondok pesantren tapak sunan bermula dari keprihatinan pengasuh terhadap lingkungan sekitar yang mana anak-anak yang telah selesai TPQ orangtua yang ingin memondokkan anaknya terhalang oleh biaya yang cukup mahal sehingga pengasuh berinisiatif mendirikan pondok untuk melanjutkan belajar Al-Qu’ran yang awalnya dari jilid untuk ditingkatkan menghafal Al-Qu’ran 30 juz.
Awal mula berdirinya, santri Tapak Sunan berasal dari lulusan TPQ Tapak Sunan Sendiri. Namun saat ini telah meluas dari berbagai kecamatan di Kabupaten Grobogan. Target dari pengasuh sendiri adalah untuk memberikan tempat belajar Al-Quran untuk tetangga sendiri.
Sebagaimana pesan dari Guru Pengasuh Pondok Pesantren Tapak Sunan, Eka Novianti untuk berjuang di desa sendiri terlebih dahulu sebelum desa sendiri terdapat orang pintar yang banyak.
“Nduk, awakmu nek berjuang kui luwih apik neng desomu dewe. Ojo berjuang nok desone wong liyo kecuali neng desomu wis ono wong pinter akeh, monggo nek arep hijrah neng ngendi.” Ucap Eka Novianti menuturkan pesan gurunya kepada Radar Grobogan
Yang artinya, “nak, kamu kalau berjuang lebih baik di desamu sendiri. Jangan berjuang di desa orang kecuali di desamu sudah terdapat banyak orang pintar, silahkan hijrah dimanapun.”
Hal tersebut diibaratkan memberi air orang lain sedangkan tetangga sendiri kehausan.
“Tapi, nek neng desomu durung ono wong pinter kok awakmu hijrah, ibaratte awakmu due banyu tapi tanggamu ngorongen malah mbok wenehke wong liyo, lha iku sing ora apik.” Imbuh Eka.
Artinya, “tapi, kalau di desamu belum ada orang pintar tetapi kamu malah hijrah, ibaratnya kamu punya air tetapi tetanggamu kehausan namun kamu malah meberikan air itu ke orang lain, itu yang kurang baik.”
Eka Noviyanti yang juga merupakan Ketua PAC Fatayat Tawangharjo berharap anak muda bisa menjadi pemimpin yang memiliki pondasi ilmu agama yang kuat agar bisa memimpin agama dan negara dengan jalur langit.
“Wahai anak muda dipundak kalianlah harapan kami berada. Kami yang tua-tua ini tidak akan hidup selamanya. 20 tahun ke depan negara ini akan kalian pimpin. Jadilah pemimpin yang memiliki pondasi ilmu agama yang kuat agar kalian bisa memimpin agama dan negara ini dengan jalur langit, yaitu jalurnya Allah SWT dan Rasulullah.” Harap Eka.